Senin, 14 November 2011

Ketika Istriku ada Pelatihan di Mesir

Istriku tercinta dewi Sholihah dapat tugas dari kantor utk mengikuti pelatihan di Mesir dari akhir september 2011 s.d. 16 desember 2011....hmmm lumayan lama,tapi ga apa apa inikan pengalaman yang sangat berharga bagi dia, OK. Dirumah aku bersama fayyadh dan Farhan,,,fayyadh dah sekolah di Ummul Quro play group..jadi tiap pagi aku mandiin anak2ku dengan senengnya,satu yang pasti,mreka mau mandi tapi kudu bareng dan kudu pakai bak..hikmahnya aku makin merasa deket  sama anak anak..hehehe..alhamdulillah. Dan ketika pembantu memutuskan utk kerja lagi (bi Omah ama bi Kesih),aku merasa makin repot..fayyadh pagi pagi aku drop disekolah<aku kmudian kerja hanya bareng ama Farhan dan ketika jam 11.30 aku jemput fayyadh disekolahnya,dan keduanya aku ajak kerja muter2...mantepb pokoknya..
Untung setelah hampir 2 minggu ak dapet pembantu lagi (mbak intan dan mbak Nur),jadi kerja menjadi lebih tenang,bisa pulang malem,bisa badminton walau 1x seminggu,bisa berangkat pagi.
Fayyadh sempat bolos seminggu gara gara aku ada meeting  nasional disemarang tgl 1-4 nopember 2011,jadi fayyadh ama farhan aku titipin dulu dijakarta tempat mertua..dan ada cerita lucu,fayyadh waktu sekolah sempet ngompol dan fayyadh ternyata ga ada baju ganti diskolahan,jadi fayyadh pakai celan temennya,si ataya (taunya aku di sms sam bu Lia#wali urid fayyadh)
Farhan untungnya ga rewel,gampang maemnya waktu ditinggal mamanya ke Mesir. dan farhan dan fayyadh tiap di rumah bogor tidurnya teratur jam 9 dah tidur...
Semoga anak2ku menjadi anak anak yang pinter,nurut sama ayahnya dan mamanya, tidak cengeng, dan bisa mandiri..mau hidup sederhana...Aminn

Senin, 30 Mei 2011

Kehidupan di desa MUMUNI Zambia

Ketika pertama menginjakan kaki di bandara international Zambia...kaget aku!!!Bandaranya kecil banget,penerbangan kesini sehari 1 kali,itupun berangkat pagi2 banget dr kota johannesburg Afrika Selatan. Perjalanan dr bandara menuju hotel bintang lima plus atau terbaik di zambia perlu waktu sekitar 1jam..Sepi, hanya dengan penduduk 4jt org. Mata uang disini Kwaca, dimana 1 dollar US sebanding 4600 K. Kita menginap di hotel The Royal Livingstone,dekat sekali dengan sungai Zambezi dan dr kamar terdengar gemuruh suara air terjun Victoria Falls yang katanya terbesar di dunia dengan lebar lebih 1 km dan rata2 ketinggian 110 meter...Malam hari kami makan Steak yg gede skali hampir setengah kilo kali, bareng sama presiden Zambia yang namanya kebetulan sama denga nama mata uang kita yaitu Rupiah,sangat ramah sekali dia,mau ngiobrol salaman dan foto2...beda sekali dengan presiden kita..
Dan di dalam hotel banyak sekali binatang2 berkliaran seperti monyet, zebra, jerapah dan kijang.

Siang kami jalan2 ke pemukiman warga asli sini di kampung mumuni di livingstone dengan penduduk 200rb..(kalo dikumpulin senayan cukup)..dipandu elbina,wanita yang sangat item sekali.Rumah mereka terbuat dari kayu dan tanah dan atap dari rumput2 yang ada di pinggir2 jalan dengan mata pencaharian sebagai pengrajin. jarak dr kota Livingstone sekitar 11km. Disini dipimpin kepala suku yang dahulu membuat persetujuan boleh membangun hotel di tanah mereka,tapi apabila ada turis datang wajib di bawa ke kampung mereka..Anak2 kecil dsini sangat suka sekali di foto,ada yang paling berkesan yaitu anak kecil apabila pilek, hidungnya dipenuhi dengan lalat dan mereka sudah biasa dengan itu. Makanan pokok mereka adalah bubur jagung.

 Malam hari kami diajak makan dengan tradisi mereka yaitu cara Boma, banyak daging dsini yang dimasak dengan cara dibakar dengan api unggun dengan diringi lagu asli zambia dan diiringi dengan tarian.. Fotonya nyusul besok ya..hehehe.

Internetan dsini sangat mahal sekali,kalo mau pakai hot spot atau Wifi harus bayar 10-15 dollar US hanya utk 1 jam..jadi ya gunakan saja fasilitas yg ada di hotel..free sepuasnya,tapi ya agal lemott..tapi alhamdulillah bisa menyapa keluarga tercinta..

Minggu, 13 Februari 2011

Cerita Sedih





Cerita Sedih Banget!!!

Reo dan July adalah sepasang kekasih yang serasi walaupun keduanya berasal dari keluarga yang jauh berbeda latar belakangnya. Keluarga July berasal dari keluarga kaya raya dan serba berkecukupan, sedangkan keluarga Reo hanyalah keluarga seorang petani miskin yang menggantungkan kehidupannya pada tanah sewaan.

Dalam kehidupan mereka berdua, Reo sangat mencintai July. Reo telah melipat 1000 buah burung kertas untuk July dan July kemudian menggantungkan burung-burung kertas tersebut pada kamarnya. Dalam tiap burung kertas tersebut Reo telah menuliskan harapannya kepada July. Banyak sekali harapan yang telah Reo ungkapkan kepada July. “Semoga kita selalu saling mengasihi satu sama lain”,”Semoga Tuhan melindungi July dari bahaya”,”Semoga kita mendapatkan kehidupan yang bahagia”,dsb. Semua harapan itu telah disimbolkan dalam burung kertas yang diberikan kepada July.

Suatu hari Reo melipat burung kertasnya yang ke 1001. Burung itu dilipat dengan kertas transparan sehingga kelihatan sangat berbeda dengan burung-burung kertas yang lain. Ketika memberikan burung kertas ini, Reo berkata kepada July: “ July, ini burung kertasku yang ke 1001. Dalam burung kertas ini aku mengharapkan adanya kejujuran dan keterbukaan antara aku dan kamu. Aku akan segera melamarmu dan kita akan segera menikah. Semoga kita dapat mencintai sampai kita menjadi kakek nenek dan sampai Tuhan memanggil kita berdua ! “

Saat mendengar Reo berkata demikian, menangislah July. Ia berkata kepada Reo : “Reo, senang sekali aku mendengar semua itu, tetapi aku sekarang telah memutuskan untuk tidak menikah denganmu karena aku butuh uang dan kekayaan seperti kata orang tuaku!” Saat mendengar itu Reo pun bak disambar geledek. Ia kemudian mulai marah kepada July. Ia mengatai July matre, orang tak berperasaan, kejam, dan sebagainya. Akhirnya Reo meninggalkan July menangis seorang diri.

Reo mulai terbakar semangatnya. Ia pun bertekad dalam dirinya bahwa ia harus sukses dan hidup berhasil. Sikap July dijadikannya cambuk untuk maju dan maju. Dalam Sebulan usaha Reo menunjukkan hasilnya. Ia diangkat menjadi kepala cabang di mana ia bekerja dan dalam setahun ia telah diangkat menjadi manajer sebuah perusahaan yang bonafide dan tak lama kemudian ia mempunyai 50% saham dari perusahaan itu. Sekarang tak seorangpun tak kenal Reo, ia adalah bintang kesuksesan.

Suatu hari Reo pun berkelilingkotadengan mobil barunya. Tiba-tiba dilihatnya sepasang suami-istri tua tengah berjalan di dalam derasnya hujan. Suami istri itu kelihatan lusuh dan tidak terawat. Reo pun penasaran dan mendekati suami istri itu dengan mobilnya dan ia mendapati bahwa suami istri itu adalah orang tua July. Reo mulai berpikir untuk memberi pelajaran kepada kedua orang itu, tetapi hati nuraninya melarangnya sangat kuat. Reo membatalkan niatnya dan ia membuntuti kemana perginya orang tua July.

Reo sangat terkejut ketika didapati orang tua July memasuki sebuah makam yang dipenuhi dengan burung kertas. Ia pun semakin terkejut ketika ia mendapati foto July dalam makam itu. Reo pun bergegas turun dari mobilnya dan berlari ke arah makam July untuk menemui orang tua July.

Orang tua July pun berkata kepada Reo :”Reo, sekarang kami jatuh miskin. Harta kami habis untuk biaya pengobatan July yang terkena kanker rahim ganas. July menitipkan sebuahsuratkepada kami untuk diberikan kepadamu jika kami bertemu denganmu.” Orang tua July menyerahkan sepucuksuratkumal kepada Reo.

Reo membacasuratitu. “Reo, maafkan aku. Aku terpaksa membohongimu. Aku terkena kanker rahim ganas yang tak mungkin disembuhkan. Aku tak mungkin mengatakan hal ini saat itu, karena jika itu aku lakukan, aku akan membuatmu jatuh dalam kehidupan sentimentil yang penuh keputusasaan yang akan membawa hidupmu pada kehancuran. Aku tahu semua tabiatmu Reo, karena itu aku lakukan ini. Aku mencintaimu
Reo................................

July “ Setelah membacasuratitu, menangislah Reo. Ia telah berprasangka terhadap July begitu kejamnya. Ia pun mulai merasakan betapa hati July teriris-iris ketika ia mencemoohnya, mengatainya matre, kejam dan tak berperasaan. Ia merasakan betapa July kesepian seorang diri dalam kesakitannya hingga maut menjemputnya, betapa July mengharapkan kehadirannya di saat-saat penuh penderitaan itu. Tetapi ia lebih
memilih untuk menganggap July sebagai orang matre tak berperasan.July telah
berkorban untuknya agar ia tidak jatuh dalam keputusasaan dan kehancuran.

Cinta bukanlah sebuah pelukan atau ciuman tetapi cinta adalah pengorbanan untuk orang yang sangat berarti bagi kita.

Sabtu, 12 Februari 2011

Anakan Anis Merah Bali berumur 2 bln tanpa ring,harga 400rb di pramuka,tpi masih 50-50 jantan ato betina..
aku beli pada tgl 17 Desember 2010..

Jumat, 11 Februari 2011

Sugeng Rawuh.....

Assalamualaikum wr wb...
niki sek latian ngeblog...ajar critane iki...
Asma kulo Sudarno,puro nomer kalih saking bapak Indriyatno lan simbok kulo Sukarmi...
lair ten mbantul 16 Maret 1980...
menawi riwayat sekolah kulo: SDN Terong 1, SMPN 1 Dlingo, SMU Muhammadiyah 3 Yogyakarta, lan kuliahe wonten Universitas Gadjah Mada jurusan Kedokteran Hewan...
Sakmeniko kerjo glidik wonten PT JAPFA saking taon 2005 dumugi sakmeniko...
kulo kagengan semah drh. Dewi Sholihah nikah ten njakarta tgl 31 Maret 2007) lan dugi sakmeniko sampun kagungan putro kalih njih meniko Ahmad Fayyad Zaidan (lair ten njakarta 25 Januari 2008) lan Ahmad Farhan Az-zahy (lair ten njakarta 15 Januari 2010)
sampun maturnuwun,mugi2 mangfaat kagem sederek sedoyo..
Aminnnn
wassalamualaikum